PANDE.co.id – Proses pemilihan legislatif untuk DPRD DKI Jakarta telah berakhir pada 14 Februari 2024 lalu.
Kini KPU dan KPUD sedang memasukkan data ke website yang mereka miliki agar publik dapat melihat perkembangan caleg (calon legislatif) mana yang akan terpilih.
Di Dapil DKI Jakarta 3 untuk DPRD DKI Jakarta, yang meliputi Kecamatan Penjaringan, Pademangan dan Tanjung Priok, kompetisi antar partai berlangsung ketat.
Berdasarkan hasil rekapitulasi dari web Pemilu2024.kpu.go.id yang telah diperbaharui pada 22 Februari 2024 pk 23.00 WIB (rampung 27,04%), redaksi Pande.co.id memprediksi akan ada 9 caleg dari 7 partai politik yang akan lolos dari daerah pemilihan ini.
Berikut adalah daftar partai dan caleg dari Dapil DKI Jakarta 3 yang diprediksi akan lolos ke DPRD DKI Jakarta.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) – 2 kursi Hj. Ida Mahmudah Brando Susanto
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) – 2 kursi H. Tri Waluyo, S.H. Hengky Wijaya
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) – 1 kursi Alief Bintang Haryadi
Partai Amanat Nasional (PAN) – 1 kursi Bebizie Sri Mulyati
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) – 1 kursi Bun Joi Phiau
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) – 1 kursi K.H. M. Subki, Lc.
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) – 1 kursi H. Imamuddin
Namun begitu, hasil ini bisa saja berubah saat perhitungan KPUD DKI Jakarta telah rampung 100%.
Maka dari itu, diharapkan kepada seluruh warga Penjaringan, Pademangan dan Tanjung Priok untuk sabar menunggu hingga perhitungan usai.
Dari enam caleg, lima di antaranya, yakni Charles Honoris, Ahmad Sahroni, Adang Daradjatun, Effendi Simbolon, dan Darmadi Durianto, terpilih menjadi anggota DPR dalam Pemilu 2014 dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta 3.
Sementara Rahayu Saraswati terpilih dari dapil Jawa Tengah 4 (Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Wonogiri). Baru pada 2019, Rahayu Saraswati berkontestasi di dapil DKI Jakarta 3 menggantikan kakaknya, Aryo Djojohadikusumo, yang terpilih pada Pemilu 2014 dari DKI Jakarta 3.
Namun, perjalanan para caleg petahana untuk bisa merebut kursi DPR dari dapil dengan jumlah calon pemilih sebanyak 3.011.028 orang itu diyakini tidak akan mudah. Apalagi di antara ratusan caleg baru, tak sedikit yang sudah memiliki modal popularitas, ditambah lagi disokong kapasitas yang memadai.
Sebut saja, misalnya, Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), yang ikut bersaing di dapil DKI Jakarta 3. Yusril selama ini dikenal sebagai pengacara dan pakar hukum tata negara. Dia juga pernah menjabat menteri di tiga era presiden, yaitu di era presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid, presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra
Ada pula Abraham Lunggana atau lebih dikenal dengan nama Haji Lulung, caleg Partai Amanat Nasional (PAN), yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Sebelumnya, Lulung lama menjadi bagian dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selain itu, ada nama Grace Natalie, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang pernah malang melintang sebagai jurnalis dan pembawa acara berita televisi.
”Persaingan di dapil DKI Jakarta 3 memang berat,” kata Grace saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie
Apalagi, sebagai ketua umum, dia mesti membagi waktu antara mengurus dapil dan mesin partai secara nasional.
Kendati demikian, Grace tetap berusaha menyosialisasikan programnya, yakni melawan korupsi dan intoleransi kepada masyarakat di dapilnya. Dia pun intens bekerja sama dengan caleg DPRD DKI Jakarta yang juga maju dari PSI.
Ia melanjutkan, di sisa waktu kampanye, dirinya juga telah memetakan secara spesifik daerah-daerah yang memberikan respons positif pada program-program yang dikampanyekannya. Daerah dimaksud berada di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Daerah-daerah itu akan lebih intens didekati.
Adu Jaringan Politik dan Popularitas di Dapil Kaya
Selain tatap muka, Grace fokus bergerak di media sosial. Berbeda dengan kampanye partai lain, PSI memilih cara berkampanye yang unik. Hal itu terlihat dari unggahan video di akun pribadi Grace, @gracenat. ”Ini salah satu cara kami untuk menampilkan kampanye yang beda dari partai lain,” ucapnya.
Menurut dia, khusus di kota besar seperti Jakarta, media sosial memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat. Hal itu terlihat dari sejumlah penelitian yang menyebutkan bahwa masyarakat perkotaan Indonesia dapat menghabiskan waktu 4-7 jam per hari berselancar di dunia maya.
Menyadari munculnya wajah-wajah baru yang tak bisa dipandang sebelah mata, petahana tidak berleha-leha.
Rahayu Saraswati atau akrab disapa Sara, misalnya, selain intens mengenalkan diri dengan turun langsung menemui masyarakat, juga intens kampanye di media sosial. Melalui akun Instagram @rahayusaraswati, Sara kerap mengunggah program kerja dan pandangannya terkait sejumlah isu sosial dan politik.
Dalam wawancara dengan salah satu televisi swasta, Sara dengan jelas mengatakan bahwa media sosial penting bagi politisi untuk mendapatkan perhatian konstituen. ”Tantangan utama dan pertama bagi politisi, terutama yang maju sebagai caleg, adalah perlu diketahui dan dikenal orang sebelum menjabarkan visi-misi dan program kerja,” ujarnya.
Foto Charles Honoris diambil dari akun Instagram-nya.
Charles Honoris, caleg petahana, turut merambah media sosial Youtube. Dengan 1.000 subscriber di saluran Youtube pribadinya itu, Charles mengunggah video yang bercerita tentang sukarelawannya hingga video panduan pemilu serentak pada 17 April 2019.
Namun, kata Charles, dia tetap memprioritaskan kampanye tatap muka dengan para calon pemilih di dapil DKI Jakarta 3. Selain itu, ia juga menyosialisasikan dirinya melalui spanduk, poster, dan baliho di tiap sudut dapil.
Calon Anggota Legislatif Kian Intensifkan Kampanye Tatap Muka
”Politik itu dinamis. Apa saja bisa terjadi selama sisa masa kampanye (hingga 13 April 2019). Jadi, saya harus bekerja keras,” katanya.
Foto Ahmad Sahroni diambil dari akun Instagram-nya.
Sementara Ahmad Sahroni mencoba gaya baru dalam menyosialisasikan dirinya, yaitu melalui kanal Youtube milik Ria Ricis dan sejumlah Youtuber lain.
Meski demikian, anggota Komisi III DPR ini menyatakan, strategi untuk menarik pemilih di dapil 3 adalah turun langsung ke masyarakat.
Dapil DKI Jakarta 1, Wajah Lama Masih Bertahan?
Mengutip data dari Ahmad Sahroni Center (ASC), dia telah melakukan 129 kunjungan kepada masyarakat sebagai anggota DPR. Kunjungan itu dihitung sejak dirinya dilantik pada Oktober 2014. Kunjungan itu dilakukan dalam berbagai kegiatan, seperti reses, kunjungan kerja daerah pemilihan, dan sosialisasi empat pilar.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Charta Politika pada 18 Januari hingga 25 Januari 2019 dengan jumlah sampel 800 responden di setiap dapil di DKI Jakarta, nama-nama caleg petahana masih berpeluang besar untuk bisa terpilih kembali. Khusus di DKI Jakarta 3, caleg petahana itu misalnya Charles Honoris, Darmadi Durianto, dan Rahayu Saraswati.
Persaingan Sengit di Dapil Jakarta 2, Dapil Terkaya
Direktur Riset Charta Politika Indonesia Muslimin mengatakan, caleg petahana diuntungkan karena lebih dikenal melalui kerja-kerja mereka selama di DPR.
Oleh karena itu, jika para caleg baru ingin terpilih, mereka perlu menajamkan kembali cara-cara berkampanye agar dapat menciptakan diferensiasi dengan kompetitor mereka. Ini agar publik mudah mengenali mereka.
”Hal itu perlu dilakukan karena banyaknya nama caleg dan euforia pemilu mendatang lebih berfokus pada pemilihan presiden dan wakil presiden sehingga masyarakat sulit menentukan pilihan pada sosok caleg,” kata Muslimin.
Khusus bagi Yusril, Grace, dan Lulung, perjuangan meyakinkan hati pemilih tak sebatas di DKI Jakarta 3. Namun, perjuangan harus pula dilakukan di dapil lain. Pasalnya, jika mengacu hasil survei sejumlah lembaga survei, raihan suara partai mereka, PBB, PSI, dan PAN, belum aman dari jerat ambang batas parlemen, yaitu 4 persen dari jumlah suara sah nasional.
Jika ambang batas itu tak terlampaui pada 17 April 2019, mereka tidak akan bisa menjadi anggota DPR, berapa pun besarnya suara yang diperoleh dari DKI Jakarta 3. (DIONISIO DAMARA)
PANDE.co.id – Proses pemilihan legislatif untuk DPRD DKI Jakarta telah berakhir pada 14 Februari 2024 lalu.
Kini KPU dan KPUD sedang memasukkan data ke website yang mereka miliki agar publik dapat melihat perkembangan caleg (calon legislatif) mana yang akan terpilih.
Di Dapil DKI Jakarta 6 untuk DPRD DKI Jakarta, yang meliputi Kecamatan Cipayung, Makasar, Ciracas dan Pasar Rebo, kompetisi antar partai berlangsung ketat.
Berdasarkan hasil rekapitulasi dari web Pemilu2024.kpu.go.id yang telah diperbaharui pada 21 Februari 2024 pk 20.00 WIB (rampung 48,09%), redaksi Pande.co.id memprediksi akan ada 10 caleg dari 9 partai politik yang akan lolos dari daerah pemilihan ini.
Berikut adalah daftar partai dan caleg dari Dapil DKI Jakarta 6 yang diprediksi akan lolos ke DPRD DKI Jakarta.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) – 2 kursi Drs. K.H. Muhammad Thamrin, M.M. Muhammad Al Fatih, S.Ak.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) – 1 kursi Ryan Kurnia Ar Rahman, S.E., S.Kom.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) – 1 kursi Ir. Manuara Siahaan
Partai Golongan Karya (Golkar) – 1 kursi Sardy Wahab Sadri
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) – 1 kursi H. Ahmad Moetaba
Partai Demokrat – 1 kursi H. Misan Samsuri, S.E., M.M.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) – 1 kursi H. Matnoor Tindoan, S.H.
Partai Amanat Nasional (PAN) – 1 kursi Dr. H. Bambang Kusumanto
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) – 1 kursi Carles Lubis
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Caleg DPRD DKI Jakarta yang terpilih dari dapil Jakarta 3 hanya menyisakan satu nama petahana.
Satu-satunya caleg petahana yang lolos dari dapil Jakarta 3 yakni Ida Mahmudah.
Adapun dapil Jakarta 3 meliputi Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan dan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kerasnya Pileg DPRD DKI Jakarta 2024 membuat PDIP harus kehilangan satu kursinya di dapil Jakarta 3 bila dibandingkan Pemilu 2019 silam.
Diketahui, pada Pemilu 2019, PDIP mendapatkan tiga kursi dari dapil Jakarta 3 yakni melalui Ida, Gani Suwondo Lie dan Steven Setia Budi Musa.
Nasib PDIP masih lebih baik jika dibandingkan dengan Partai Demokrat yang justru harus kehilangan kursinya di dapil Jakarta 3.
Pada Pemilu 2019 lalu, satu wakil Demokrat di dapil Jakarta 3 diduduki oleh Faisal, namun di 2024 ini tak ada satupun kader Demokrat yang berhasil lolos ke DPRD DKI dari dapil ini.
Kursi Demokrat yang hilang kini ditempati oleh PAN yang berhasil mengirim wakilnya dari sosok artis Bebizie Sri Mulyati.
Sementara itu, PKB juga menjadi parpol yang mendapatkan kenaikan kursi, dimana kini mereka memiliki dua kursi dari dapil Jakarta 3.
Sedangkan Gerindra, NasDem, PKS, dan PSI tetap mendapatkan satu kursi meski datang bukan dari sosok petahana.
Berikut ini TribunJakarta.com merangkum 9 caleg terpilih yang lolos dari dari dapil Jakarta 3;
1. Hengky Wijaya (PKB) 17.768 suara
2. Tri Waluyo (PKB) 17.590 suara
3. Alief Bintang Haryadi (Gerindra) 11.364 suara
4. Ida Mahmudah (PDIP) 11.780 suara
5. Brando Susanto (PDIP) 11.506 suara
6. Imammudin (NasDem) 12.815 suara
7. KH M. Sukbi (PKS) 12.378 suara
8. Bebizie Sri Mulyati (PAN) 15.521 suara
9. Bun Joi Phiau (PSI) 9.451 suara
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta 3 disebut-sebut sebagai 'dapil neraka' mengingat persaingannya yang paling sengit pada dua pemilu sebelumnya. Daerah ini meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Riset dari LSDD mengungkapkan peta kekuatan caleg di Dapil DKI Jakarta 3 saat ini. Beberapa nama baru yang muncul sebagai 'rockstar' dinilai dapat menjadi kuda hitam di pemilihan legislatif mendatang.
Salah satu nama ialah politikus pendatang baru keturunan India yang terkenal dalam komunitasnya, Karan Sukarno Walia. Karan meraih dukungan kuat dalam hasil survei politik terbaru tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riset menunjukkan sekitar 24.000 masyarakat India di wilayah pemilihannya solid mendukung Karan Sukarno Walia sebagai calon anggota legislatif pada pemilu mendatang.
Situasi ini diprediksi menambah sengit pertarungan di Pemilu 2024, mengingat majunya Karan Sukarno Walia akan menambah perolehan Partai Golkar dari lumbung-lumbung suara yang selama ini belum tersentuh.
Menurut hasil survei, nama Karan masuk dalam salah satu jajaran calon legislatif yang mendapat dukungan terbanyak. Adapun hasil survei elektabilitas para caleg di Dapil DKI Jakarta 3 antara lain.
1. Ahmad Sahroni 53% (incumbent)
2. Adang Daradjatun 51,3% (incumbent)
3. Darmadi Durianto 34,5% (incumbent)
4. Charles Honoris 32,5% (incumbent)
5. Effendi Muara Sakti Simbolon 27,5% (incumbent)
6. Dian Istiqomah 27% (incumbent)
7. Kemas Ilham Akbar 26,3%
8. Jekson Ronald A Sibarani 24,8%
10. Kamrussamad 23,8% (incumbent)
11. Karan Sukarno Walia 22,5%
12. Moestafa Radja 21,5%
13. Maria Fylissia Priscilla 21%
14. Yuliana Putri Pawe 21%
15. Santoso 19% (incumbent)
Sebagai informasi, survei LSDD ini digelar pada 20 November-27 Desember 2022 terhadap 400 responden yang merupakan pemilih di dapil DKI Jakarta 3 Survei. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan Margin of Error 4,9%.
Simak juga 'Gerindra Sebut Putusan MK soal Pemilu Coblos Caleg Sesuai Harapan':
[Gambas:Video 20detik]